A. Atmosfer
ü Atmosfer
adalah lapisan gas yang melingkupi
sebuah planet, termasuk bumi, dari permukaan planet tersebut sampai jauh di
luar angkasa.
ü Atmosfer
berasal dari bahasa Yunani: atmos yang berarti uap dan spheira
yang berarti bola.
ü Selain
atmosfer mengandung gas-gas, seperti neon, helium, hidrogenium, krypton, dan
xenon.
ü Di
atmosfer juga terdapat persenyawaan seperti uap air, ozon, gas CO2 dan NH3
Atmosfer
mempunyai beberapa sifat antara lain sebagai berikut :
a. Tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak dapat dirasakan kecuali bentuk angin.
b. Dinamis dan elastis atau dapat mengembang atau mengerut.
c. Transparan terhadap beberapa bentuk radiasi.
d. Mempunyai berat sehingga memiliki tekanan.
a. Tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak dapat dirasakan kecuali bentuk angin.
b. Dinamis dan elastis atau dapat mengembang atau mengerut.
c. Transparan terhadap beberapa bentuk radiasi.
d. Mempunyai berat sehingga memiliki tekanan.
ü Tabel
susunan gas dalam atmosfer :
No.
|
Nama Gas |
Simbol
|
Volume (%)
|
1.
|
Nitrogen | ![]() |
78,08
|
2.
|
Oksigen | ![]() |
20,95
|
3.
|
Argon |
Ar
|
0,95
|
4.
|
Karbondioksida | ![]() |
0,037
|
5.
|
Neon |
Ne
|
0,0018
|
6
|
Helium |
He
|
0,0005
|
7.
|
Ozon | ![]() |
0,000004
|
8.
|
Hidrogen |
H
|
0,00006
|
9.
|
Klorofluorokarbon |
CFC
|
0,00000002
|
10.
|
Xenon |
Xe
|
0,000009
|
11.
|
Metana | ![]() |
0,00017
|
a. Karakteristik Lapisan Atmosfer
Lapisan-lapisan atmosfer adalah :
1) Troposfer
Ø
Ketebalan : à di khatulistiwa
berkisar 16 km à
di daerah sedang berkisar 11 km à di daerah kutub berkisar 8 km à
rata rata kedalaman lapisan troposfer adalah 12 km
Ø
Perbedaan ketebalan disebabkan oleh rotasi Bumi,
akibatnya terjadi perbedaan kondisi cuaca antara kutub dan khatulistiwa.
Ø
Yang istimewa, lapisan ini menjadi tempat
terjadinya proses-proses cuaca, seperti
awan, hujan, serta proses-proses pencemaran lainnya.
Ø
Pada lapisan ini tinggi rendahnya suatu tempat
di permukaan Bumi berpengaruh terhadap suhu udaranya.
Ø
Hal ini mengikuti hukum gradien geothermis,
yaitu semakin tinggi (tiap kenaikan 1.000 meter) suatu tempat di permukaan
Bumi, temperatur udaranya akan turun rata-rata sekitar 6°C di daerah sekitar
khatulistiwa.
Ø
Peralihan antara lapisan troposfer dengan
stratosfer disebut tropopause.
2) Stratosfer
Ø Lapisan di atas tropopause adalah lapisan stratosfer
Ø Di lapisan ini tidak berlaku hukum gradien geothermis karena semakin tinggi posisi di tempat ini, suhu akan semakin naik. Hal ini disebabkan kandungan uap air dan debu hampir tidak ada.
Ø Karakteristik yang menarik pada lapisan ini adalah adanya lapisan ozon yang sangat bermanfaat bagi kehidupan kita yang melindungi manusia dari radiasi sinar ultraviolet
Ø Keberadaan ozon sekarang ini semakin menipis karena adanya pencemaran dari gas CFC (Chloroflourocarbons).
Ø Di atas lapisan stratosfer terdapat lapisan stratopause yang merupakan lapisan peralihan antara stratosfer dan mesosfer.
3) Mesosfer
Ø Lapisan ini merupakan tempat terbakarnya meteor dari luar angkasa menuju Bumi sehingga lapisan ini merupakan lapisan pelindung Bumi terhadap benturan benda atau batuan meteor
Ø Di atas lapisan mesosfer terdapat lapisan mesopause yang merupakan lapisan peralihan antara mesosfer dan termosfer.
4) Termosfer
Ø Lapisan di atas mesopause adalah lapisan termosfer.
Ø Pada lapisan ini terdapat aurora yang muncul kala fajar atau petang.
Ø Lapisan ini penting bagi komunikasi manusia karena memantulkan gelombang radio ke Bumi sehingga gelombang radio pendek yang dipancarkan dari suatu tempat dapat diterima di bagian Bumi yang jauh.
5) Eksosfer
Ø Lapisan ini merupakan lapisan terluar yang mengandung gas hidrogen dan kerapatannya makin tipis sampai hampir habis di ambang angkasa luar.
Ø Cahaya redup yaitu cahaya zodiakal dan gegenschein muncul pada lapisan eksosfer yang sebenarnya merupakan pantulan sinar matahari oleh partikel debu meteor yang banyak jumlahnya dan bergelantungan di angkasa.
2) Stratosfer
Ø Lapisan di atas tropopause adalah lapisan stratosfer
Ø Di lapisan ini tidak berlaku hukum gradien geothermis karena semakin tinggi posisi di tempat ini, suhu akan semakin naik. Hal ini disebabkan kandungan uap air dan debu hampir tidak ada.
Ø Karakteristik yang menarik pada lapisan ini adalah adanya lapisan ozon yang sangat bermanfaat bagi kehidupan kita yang melindungi manusia dari radiasi sinar ultraviolet
Ø Keberadaan ozon sekarang ini semakin menipis karena adanya pencemaran dari gas CFC (Chloroflourocarbons).
Ø Di atas lapisan stratosfer terdapat lapisan stratopause yang merupakan lapisan peralihan antara stratosfer dan mesosfer.
3) Mesosfer
Ø Lapisan ini merupakan tempat terbakarnya meteor dari luar angkasa menuju Bumi sehingga lapisan ini merupakan lapisan pelindung Bumi terhadap benturan benda atau batuan meteor
Ø Di atas lapisan mesosfer terdapat lapisan mesopause yang merupakan lapisan peralihan antara mesosfer dan termosfer.
4) Termosfer
Ø Lapisan di atas mesopause adalah lapisan termosfer.
Ø Pada lapisan ini terdapat aurora yang muncul kala fajar atau petang.
Ø Lapisan ini penting bagi komunikasi manusia karena memantulkan gelombang radio ke Bumi sehingga gelombang radio pendek yang dipancarkan dari suatu tempat dapat diterima di bagian Bumi yang jauh.
5) Eksosfer
Ø Lapisan ini merupakan lapisan terluar yang mengandung gas hidrogen dan kerapatannya makin tipis sampai hampir habis di ambang angkasa luar.
Ø Cahaya redup yaitu cahaya zodiakal dan gegenschein muncul pada lapisan eksosfer yang sebenarnya merupakan pantulan sinar matahari oleh partikel debu meteor yang banyak jumlahnya dan bergelantungan di angkasa.
·
Cuaca adalah keadaan udara pada suatu saat dan
pada suatu tempat atau daerah yang sempit.
·
Iklim adalah keadaan rata-rata cuaca pada suatu
wilayah yang relatif luas dengan waktu yang relatif lama.
·
llmu yang mempelajari tentang cuaca disebut
meteorologi, sedangkan ilmu yang mempelajari iklim disebut klimatologi.
·
Kondisi cuaca harian diamati oleh suatu lembaga
yang disebut Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG)
Perbedaan Cuaca dan IklimUnsur-unsur cuaca dan iklim antara lain sebagai berikut.
a.Suhu udara
ü
Suhu udara diukur dengan termometer.
ü
Kertas yang berisi catatan tentang suhu disebut
termogram.
ü
Faktor-faktoryang mempengaruhi suhu udara antara
lain sebagai berikut :
1) Sudut datangnya sinar matahari.
2) Jarakdari laut.
3) Tinggi suatu tempat.
1) Sudut datangnya sinar matahari.
2) Jarakdari laut.
3) Tinggi suatu tempat.
ü
Semakin tinggi letak suatu tempat maka suhu
udara semakin rendah, Garis-garis pada peta yang menghubungkan tempat-tempat
yang mempunyai rata-rata suhu udara sama disebut isoterm.
c. Tekanan udara
ü
Tekanan udara berbeda-beda bergantung pada
tempat dan waktu.
ü
Besarnya tekanan udara dinyatakan dengan milibar
(mb).
ü
Alat untuk mengukur tekanan udara disebut
barometer.
ü
Garis pada peta yang menghubungkan tempat-tempat
yang bertekanan udara sama disebut isobar.
d. Angin
ü
Angin adalah aliran udara dari tempat satu ke
tempat yang lain.
ü
Angin mempunyai arah dan kecepatan.
ü
Untuk mengetahui arah angin digunakan bendera
angin atau kantong angin.
ü
Alat untuk mengukur kecepatan angin disebut
anemometer.
ü
Hasil catatan anemometer disebut anemogram.
Satuan kecepatan angin adalah km/jam atau knot.
e. Kelembaban Udara
ü
Kelembaban udara adalah kandungan uap air dalam
udara.
ü
Alat untuk mengukur kelernbaban udara disebut
higrometer.
ü
Kelembaban udara dinyatakan dengan satuan gram
per meter kubik (g/m3).
f. Curah Hujan
ü
Berubahnya uap air menjadi butir-butir air dan
jatuh ke permukaan bumi.
ü
Sesuai dengan unsur-unsur iklim maka hal yang
berkaitan dengan lokasi, seperti letak garis lintang, tinggi tempat, dan sifat
wilayah dapat menentukan iklim dan cuaca.
ü
Berdasarkan letak garis lintang dan lokasi
wilayah yang semakin menjauhi garis khatulistiwa atau semakin mendekati daerah
kutub, maka iklim dan udaranya semakin dingin.
ü
Berdasarkan letak garis lintang, iklim di muka
bumi dapat diklasifikasikan menjadi empat tipe.
ü
Klasifikasi ini disebut klasifikiasi iklim
matahari, antara lain sebagai berikut
1) Iklim Tropik terletak di daerah antara 231/2° LU – 23 1/2° LS.
2) Iklim Subtropik terletak antara 23 1/2 ° – 35°, baik LU maupun LS.
3) Iklim Sedang terletak antara 351/2° – 66 1/2 °, baik LU maupn LS.
4) Iklim Dingin terletak antara 66, 1/2° – 90°, baik LU maupun LS.
1) Iklim Tropik terletak di daerah antara 231/2° LU – 23 1/2° LS.
2) Iklim Subtropik terletak antara 23 1/2 ° – 35°, baik LU maupun LS.
3) Iklim Sedang terletak antara 351/2° – 66 1/2 °, baik LU maupn LS.
4) Iklim Dingin terletak antara 66, 1/2° – 90°, baik LU maupun LS.
ü
Atas dasar klasifikasi iklim di atas, Indonesia
termasuk wilayah beriklim tropik.
g. Hujan
ü
Hujan merupakan proses lanjutan dari naiknya
massa udara/awan.
ü
Uap air yang terkandung dalam awan tersebut akan
berubah menjadi butir-butir air yang besar dan akhirnya jatuh ke Bumi.
ü
Proses terjadinya hujan dan besarnya curah hujan
tidak sama antara daerah yang satu dengan daerah yang lain.
ü
Wilayah yang memiliki curah hujan yang sama pada
suatu peta ditunjukkan oleh garis isohyet.
ü
Berdasarkan proses terjadinya, hujan dibedakan
menjadi sebagai berikut :
1) Hujan Orografis
Hujan ini terjadi karena udara yang membawa uap air dari laut dipaksa naik oleh adanya pegunungan. Wilayah yang tidak turun hujan di sisi lain gunung atau pegunungan dikenal dengan sebutan daerah bayangan hujan.
2) Hujan Zenithal
Hujan zenithal terjadi karena adanya pertemuan arus konveksi yang membawa uap air di daerah khatulistiwa. Dengan adanya pertemuan dua arus konveksi menyebabkan tabrakan dan kedua massa udara naik ke atas.
1) Hujan Orografis
Hujan ini terjadi karena udara yang membawa uap air dari laut dipaksa naik oleh adanya pegunungan. Wilayah yang tidak turun hujan di sisi lain gunung atau pegunungan dikenal dengan sebutan daerah bayangan hujan.
2) Hujan Zenithal
Hujan zenithal terjadi karena adanya pertemuan arus konveksi yang membawa uap air di daerah khatulistiwa. Dengan adanya pertemuan dua arus konveksi menyebabkan tabrakan dan kedua massa udara naik ke atas.
3) Hujan Frontal
ü
Hujan frontal terjadi karena pertemuan dua massa
udara yang berbeda suhunya.
ü
Perbedaan suhu ini menyebabkan massa udara yang
panas dipaksa naik ke atas.
ü
Jumlah
curah hujan dalam sebulan dapat digunakan untuk menentukan bulan basah, bulan
sedang, dan bulan kering. Bulan basah terjadi jika dalam satu bulan jumlah
curah hujannya lebih dari 100 mm, bulan sedang jika dalam satu bulan jumlah
curah hujannya 60–100 mm, dan bulan kering jika dalam satu bulan jumlah curah
hujannya kurang dari 60 mm.
ü Di Indonesia curah hujan tertinggi terdapat di daerah Kranggan. Daerah ini terletak di lereng barat Gunung Slamet. Curah hujannya ± 8.305 mm/ tahun. Daerah yang lain adalah Tenjo, dekat Baturaden, Jawa Tengah. Jumlah curah hujannya ± 7.069 mm/tahun.
ü Curah hujan paling sedikit terdapat di Palu, ibu kota Sulawesi Tengah. Curah hujannya dalam satu tahun ± 547 mm. Daerah lainnya adalah Asembagus, Jawa Timur. Curah hujannya dalam satu tahun ± 886 mm.
ü Di Indonesia curah hujan tertinggi terdapat di daerah Kranggan. Daerah ini terletak di lereng barat Gunung Slamet. Curah hujannya ± 8.305 mm/ tahun. Daerah yang lain adalah Tenjo, dekat Baturaden, Jawa Tengah. Jumlah curah hujannya ± 7.069 mm/tahun.
ü Curah hujan paling sedikit terdapat di Palu, ibu kota Sulawesi Tengah. Curah hujannya dalam satu tahun ± 547 mm. Daerah lainnya adalah Asembagus, Jawa Timur. Curah hujannya dalam satu tahun ± 886 mm.
Pengaruh Ketinggian Tempat terhadap Suhu Udara
ü
Berdasarkan gradien geothermis, suhu memang akan
berubah seiring dengan perubahan ketinggian tempat.
ü
Perubahan suhu udara berdasarkan perbedaan
ketinggian ini dapat dihitung dengan rumus Mock berikut :
T = 0,006 (xD
– x ) . 1° CKeterangan :
T = Selisih suhu udara antara lokasi 1 dengan lokasi 2 (°C).D
x1= Tinggi tempat yang diketahui suhu udaranya (m).
x2= Tinggi tempat yang dicari suhu udaranya (m).
Jika selisih suhu udara ( T) tandanya negatif untuk mengetahui suhu
udara yang dicari, suhu udara yang telah diketahui dikurangi dengan T.
Jika T tandanya positif untuk memperoleh nilai suhu udara yang kamu
cari, suhu udara yang telah diketahui dijumlahkan dengan nilai T.
Contoh:
Kota A memiliki ketinggian 5 m di atas permukaan air laut. Rata-rata
suhu udara kota A 28°C. Berapakah rata-rata suhu udara kota B yang memiliki ketinggian 215 m di atas permukaan air laut?
Penyelesaian:
Diketahui:Ketinggian kota A = 5 m dpal.
Ketinggian kota B = 215 m dpal.
Rata-rata suhu udara kota A = 28° C
Ditanyakan: Rata-rata suhu udara kota B?
Jawaban:
TD = 0,006 (X1 – X2) × 1° C
= 0,006 (5 – 215) × 1° C
= –1,2
Jadi, suhu udara kota B adalah 28° C – 1,2° C = 26,8° C.
Dengan perhitungan menggunakan rumus Mock di atas dapat disimpulkan bahwa setiap kenaikan 100 meter ke arah puncak gunung, suhu udaranya akan turun sebesar 0,6°C.
Jenis-jenis Angin
ü
Perubahan siang dan malam menyebabkan perbedaan
penerimaan sinar matahari.
ü
Hal ini pulalah yang menyebabkan perbedaan suhu
(temperatur) di berbagai tempat di permukaan Bumi termasuk di daratan dan
lautan.
ü
Suhu yang tinggi mempunyai tekanan udara yang
lebih rendah.
ü
suhu yang rendah memiliki tekanan udara yang tinggi.
Perbedaan inilah yang menyebabkan terjadinya angin.
a. Angin Lokal1) Angin Darat dan Angin Laut
Angin Darat Angin Laut
Perbedaan suhu ini akan mempengaruhi tekanan udara antara darat dan laut.
ü
Pada siang hari tekanan udara daratan lebih
rendah daripada lautan sehingga udara bergerak dari laut ke darat dan disebut
angin laut.
ü
pada malam hari tekanan udara daratan lebih
tinggi daripada lautan sehingga udara bergerak dari darat ke laut dan disebut
angin darat.
2) Angin Lembah dan Angin Gunung
ü
Pada malam hari puncak gunung lebih cepat dingin
daripada lembah.
ü
pada siang hari puncak gunung lebih cepat panas
daripada lembah.
ü
Perbedaan suhu udara antara puncak gunung serta
lembah ini akan mempengaruhi tekanan udaranya dan akhirnya akan mempengaruhi
kondisi angin yang bertiup.
ü
Pada malam hari tekanan udara di puncak gunung
lebih tinggi daripada lembah sehingga angin bertiup dari puncak gunung ke lembah
dan disebut angin gunung.
ü
Sebaliknya, pada siang hari tekanan udara di
puncak gunung lebih rendah daripada di lembah, akibatnya angin bertiup dari
lembah ke puncak gunung dan disebut angin lembah.
b.Angin Lembah Angin Gunung3) Angin Fohn
ü
Angin fohn merupakan kelanjutan dari proses
terjadinya hujan orografis.
ü
Setelah terjadi hujan di salah satu sisi lereng
gunung, angin yang sudah tidak membawa uap air ini tetap meneruskan embusannya
menuruni sisi lereng gunung yang lain.
ü
sifatnya yang kering, tumbuhan yang dilaluinya
menjadi layu sehingga berdampak negatif pada usaha pertanian.
ü
Di Indonesia penyebutan angin fohn berbeda-beda
antara satu daerah dengan daerah lainnya. Penyebutan itu antara lain:
a) Angin brubu di Sulawesi Selatan.
b) Angin bohorok di Deli (Sumatra Utara).
c) Angin kumbang di Cirebon (Jawa Barat).
d) Angin gending di Pasuruan dan Probolinggo (Jawa Timur).
e) Angin wambrau di Papua.
a) Angin brubu di Sulawesi Selatan.
b) Angin bohorok di Deli (Sumatra Utara).
c) Angin kumbang di Cirebon (Jawa Barat).
d) Angin gending di Pasuruan dan Probolinggo (Jawa Timur).
e) Angin wambrau di Papua.
4) Angin Siklon dan Angin Antisiklon
ü
Angin siklon dan angin antisiklon antara belahan
Bumi utara dan selatan arahnya berbeda.
ü
Angin siklon merupakan udara yang bergerak dari
beberapa daerah bertekanan udara tinggi menuju titik pusat tekanan udara rendah
di bagian dalam.
ü
Sementara angin antisiklon bergerak dari daerah
pusat tekanan udara tinggi menuju tekanan udara rendah yang mengelilinginya di
bagian luar,Gerakan arah angin ini berputar.
ü
Di daerah tropis, angin siklon sering terjadi di
laut.
ü
Penyebutan angin siklon di beberapa daerah
berbeda-beda di antaranya sebagai berikut :
a) Hurricane, yaitu angin siklon di Samudra Atlantik.
b) Taifun, yaitu angin siklon di Laut Cina Selatan.
c) Siklon, yaitu angin siklon di Teluk Benggala dan Laut Arab.
d) Tornado, yaitu angin siklon di daerah tropis Amerika.
e) Sengkejan, yaitu angin siklon di Asia Barat.
a) Hurricane, yaitu angin siklon di Samudra Atlantik.
b) Taifun, yaitu angin siklon di Laut Cina Selatan.
c) Siklon, yaitu angin siklon di Teluk Benggala dan Laut Arab.
d) Tornado, yaitu angin siklon di daerah tropis Amerika.
e) Sengkejan, yaitu angin siklon di Asia Barat.
Angin Muson/Musim
ü
Angin muson yang terjadi di Indonesia ada dua,
yaitu angin muson barat dan angin muson timur.
ü
Angin muson barat terjadi pada bulan
Oktober–April.
ü
Pergerakan angin muson barat yang kaya uap air
mengakibatkan sebagian besar wilayah Indonesia mengalami musim hujan. Saat itu
kedudukan Matahari berada di belahan Bumi selatan.
ü
Angin muson timur yang bersifat kering
mengakibatkan sebagian besar wilayah Indonesia mengalami musim kemarau. Saat
itu kedudukan Matahari berada di belahan Bumi utara
Hidrosfer merupakan salah satu unsur geosfer yang terdiri atas air dalam berbagai wujud.
a. Siklus Hidrologi
ü
Jumlah air di Bumi adalah tetap.
ü
Perubahan yang dialami air di bumi hanya terjadi
pada sifat, bentuk, dan persebarannya.
ü
Air akan selalu mengalami perputaran dan
perubahan bentuk selama siklus hidrologi berlangsung.
ü
Air mengalami gerakan dan perubahan wujud secara
berkelanjutan.
ü
Perubahan ini meliputi wujud cair, gas, dan
padat.
ü
Air di alam dapat berupa air tanah, air permukaan,
dan awan. Air-air tersebut mengalami perubahan wujud melalui siklus hidrologi.
ü
Adanya terik matahari pada siang hari
menyebabkan air di permukaan Bumi mengalami evaporasi (penguapan) maupun
transpirasi menjadi uap air.
ü
Uap air akan naik hingga mengalami pengembunan
(kondensasi) membentuk awan.
ü
Akibat pendinginan terus-menerus,
butir-butir air di awan bertambah besar hingga akhirnya jatuh menjadi hujan
(presipitasi). Selanjutnya, air hujan ini akan meresap ke dalam tanah
(infiltrasi dan perkolasi) atau mengalir menjadi air permukaan (run off). Baik
aliran air bawah tanah maupun air permukaan keduanya menuju ke tubuh air di
permukaan Bumi (laut, danau, dan waduk). Inilah gambaran mengenai siklus
hidrologi.
Jadi siklus hidrologi adalah lingkaran peredaran air di bumi yang mempunyai jumlah tetap dan senantiasa bergerak. Siklus Hidrologi adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan sirkulasi atau peredaran air secara umum.
Jadi siklus hidrologi adalah lingkaran peredaran air di bumi yang mempunyai jumlah tetap dan senantiasa bergerak. Siklus Hidrologi adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan sirkulasi atau peredaran air secara umum.
ü
Siklus hidrologi terjadi karena proses-proses
yang mengikuti gejala-gejala meteorologi dan klimatologi sebagai berikut :
a. Evaporasi, yaitu proses penguapan dari benda-benda mati yang merupakan proses perubahan dari wujud air menjadi gas.
b. Transpirasi, yaitu proses penguapan yang dilakukan oleh tumbuh-tumbuhan melalui permukaan daun.
c. Evapotranspirasi, yaitu proses penggabungan antara evaporasi dan transpirasi.
d. Kondensasi, yaitu perubahan dari uap air rnenjadi titik-titik air (pengembunan) akibat terjadinya penurunan salju.
e. Infiltrasi, yaitu proses pembesaran atau pergerakan air ke dalam tanah melalui pori-pori tanah.
a. Evaporasi, yaitu proses penguapan dari benda-benda mati yang merupakan proses perubahan dari wujud air menjadi gas.
b. Transpirasi, yaitu proses penguapan yang dilakukan oleh tumbuh-tumbuhan melalui permukaan daun.
c. Evapotranspirasi, yaitu proses penggabungan antara evaporasi dan transpirasi.
d. Kondensasi, yaitu perubahan dari uap air rnenjadi titik-titik air (pengembunan) akibat terjadinya penurunan salju.
e. Infiltrasi, yaitu proses pembesaran atau pergerakan air ke dalam tanah melalui pori-pori tanah.
ü Secara umum macam siklus hidrologi berdasarkan jalur yang dilewati air dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu sebagai berikut :
a. Siklus pedek, yaitu penguapan terjadi di permukaan laut, kemudian terbentuk awan dan akhirnya terjadilah hujan di kawasan laut.
b. Siklus sedang, yaitu proses penguapan dari laut maupun dari darat kemudian terbentuk awan. Awan terbawa angin ke wilayah daratan yang menyebabkan hujan di daratan, kemudian air mengalir lagi ke laut melalui sungai di permukaan.
c. Siklus panjang, yaitu penguapan terjadi di permukaan laut, kemudian terbentuk awan. Awan terbawa angin ke daratan yang menyebabkan hujan di daratan, kemudian air mengalir ke laut melalui sungai permukaan dan aliran bawah tanah.
Bentuk-bentuk tubuh perairan darat dan pemanfaatannya antara lain sebagai berikut :
1)Sungai
Sungai adalah bentuk aliran air yang melalui saluran atau lembah alami dengan bervariasi mulai kecil hingga besar.
Jenis-jenis sungai adalah sebagai berikut :
1) Sungai hujan adalah sungai yang mendapatkan air dari air hujan. Sebagian besar sungai di Indonesia adalah sungai hujan.
2) Sungai gletser adalah sungai yang sumber mata airnya berasal dari pencairan salju. Sungai yang demikian terdapat di daerah kutub dan di daerah gunung bersalju dengan ketinggian sekitar 5.000 m.
3) Sungai campuran adalah sungai yang sumber airnya berasal dari air hujan dan pencairan salju.
Berdasarkan besar-kecilnya aliran, sungai dibedakan atas berikut ini :
a) Sungai permanen, yaitu sungai yang mengalir secara tetap sepanjang tahun.
b) Sungai periodik, yaitu sungai yang mengalir secara tidak tetap dan bergantung pada curah hujan.
Berdasarkan genetiknya, sungai dibedakan atas berikut :
c) Sungai konsekuen, yaitu sungai yang arah alirannya mengikuti lereng asli.
d) Sungai subsekuen, yaitu arah aliran anak sungai tegak lurus pada sungai konsekuen.
e) Sungai obsekuen, yaitu sungai yang arah alirannya beriawanan dengan sungai konsekuen.
2) Rawa
ü
Rawa merupakan daerah yang selalu tergenang air.
ü
Genangan ini bisa berasal dari air hujan, air
sungai, maupun dari sumber mata air di dalam tanah.
ü
Keberadaan rawa sangat bermanfaat bagi
kehidupan.
ü
Tumbuhan rawa seperti eceng gondok dapat
digunakan sebagai bahan baku biogas dan barang kerajinan seperti anyaman tas
dan sebagainya.
ü
rawa dapat digunakan sebagai lahan pertanian
pasang surut perikanan darat dan dikembangkan sebagai daerah wisata.
3) Danau
ü
Hampir sama dengan rawa, danau juga merupakan
genangan. Namun, genangan ini terjadi karena adanya cekungan (basin) yang
terisi air.
ü
Cekungan ini bisa terjadi karena beberapa sebab,
misalnya karena adanya proses tektonik seperti patahan, yang membentuk danau
tektonik
ü
Proses vulkanik membentuk danau vulkanik seperti
Danau Batur di Bali.
ü
Pelarutan batuan karst juga akan menghasilkan
danau dolina.
ü
Mencairnya es akan membentuk danau glasial.
ü
danau buatan manusia sering disebut waduk atau
bendungan.
c. Air Tanah
ü
Air tanah merupakan bagian dari air di bumi yang
berasal dari air hujan.
ü
Air hujan yang jatuh di permukaan tanah meresap
ke dalam tanah kemudian terkumpul pada suatu lapisan batuan yang tidak tembus
atau kedap air (impermeable).
ü
Meskipun jumlahnya hanya 0,75% dari total air di
Bumi, air tanah merupakan air tawar yang banyak digunakan untuk memenuhi
kebutuhan hidup seperti memasak, mandi, dan mencuci.
ü
Jumlah air hujan yang meresap ke dalam tanah dan
menjadi air tanah dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu jumlah hujan,
intensitas curah hujan, pori-pori batuan (porositas), kekedapan batuan terhadap
air (permeabilitas), kemiringan lereng, penutupan permukaan lahan, dan
kelembapan udara.
d. Laut1) Letak Laut
Berdasarkan letak pulau-pulau atau daratan, laut dapat dibedakan
menjadi sebagai berikut :
1) Laut tepi,
ü
letaknya di tepi benua dan terhalang dari lautan
oleh pulau-pulau atau jazirah.
ü
Contohnya Laut Cina Selatan, letaknya terhalang
oleh Kepulauan Indonesia dan Filipina dari Samudra Pasifik; Laut Jepang,
letaknya terhalang oleh Kepulauan Jepang dan Samudra Pasifik; serta Laut Utara,
letaknya terhalang oleh Kepulauan Inggris dan Samudra Atlantik.
2) Laut pertengahan, letaknya di antara dua benua dan mempunyai gugusan kepulauan serta kedalaman laut yang dalam.
ü
Contohnya Laut Banda, Laut Sulawesi, dan
laut-laut yang berada di antara Asia, Australia, serta Kepulauan Indonesia,
laut yang berada di antara Benua Eropa dan Afrika di Kepulauan Yunani.
3) Laut pedalaman,
ü
letaknya hampir seluruhnya dikelilingi oleh
daratan.
ü
Contohnya Laut Hitam, Laut Baltik, Laut Kaspia,
dan Laut Merah.
2) Zona Laut
ü
Laut mempunyai kedalaman dasar yang
berbeda-beda.
ü
Dasar laut membentuk lereng mulai garis pantai
ke arah tengah laut.
ü
Kedalaman laut makin bertambah dengan makin jauh
jaraknya dari daratan pantai.
ü
Berdasarkan zona kedalamannya, laut dapat
dibedakan menjadi beberapa zona sebagai berikut :
Zona laut
1. Zona litoral atau zona pasang surut,
ü
merupakan wilayah laut yang berada di antara
pasang naik dan pasang surut air laut.
ü
Zona ini sering disebut dengan daerah pantai.
ü
merupakan wilayah laut yang berada di antara
garis pantai kedalaman 200 m.
ü
Pada zona ini sinar matahari masih dapat
menembus ke dalam.
ü
Ikan dan sejenisnya serta tumbuhan laut banyak
dijumpai pada zona ini.
3. Zona batial,
ü
merupakan wilayah laut yang berada pada
kedalaman 200–2.500 m.
ü
Pada zona ini sinar matahari sudah tidak mampu
menembus ke dalam sehingga organisme laut tidak sebanyak pada zona neritik.
ü
Zona batial biasanya merupakan lereng benua
(continental slope) yang curam dan berbatasan dengan landas benua (continental
shelf).
4. Zona abisal,
ü
merupakan wilayah laut yang mempunyai kedalaman
lebih dari 2.500 m.
ü
Suhu pada wilayah ini sangat dingin.
ü
Hewan laut yang dapat hidup hanya terbatas dan
tumbuhan laut sudah tidak ada.
3) Batas Landas Kontinen, Laut Teritorial, dan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE)a. Batas Landas Kontinen
Pada tahun 1973 pemerintah Indonesia mengeluarkan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1973 tentang Landas Kontinen Indonesia. Berdasarkan isi perjanjian di atas, wilayah laut Indonesia dapat dibedakan menjadi empat jenis, yaitu laut teritorial (laut wilayah), laut Nusantara, andas kontinen, dan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE).
b. Laut Teritorial
Pemerintah Indonesia telah mengeluarkan Deklarasi Juanda pada tanggal 13 Desember 1957. Deklarasi ini menetapkan bahwa batas perairan laut wilayah Indonesia adalah 12 mil laut diukur dari garis pantai masing-masing pulau sampai titik terluar. Deklarasi ini juga melandasi lahirnya Wawasan Nusantara.
1) Laut Teritorial (Laut Wilayah)
ü
Merupakan laut yang lebarnya 12 mil laut yang
diukur sejajar dengan garis dasar atau pangkal.
ü
Garis
dasar atau pangkal adalah garis yang dibentuk pada saat air laut surut pada
pulau-pulau terluar dalam wilayah Indonesia.
ü
Negara
Indonesia mempunyai kedaulatan penuh atas wilayah laut ini.
2) Laut Nusantara
2) Laut Nusantara
ü
Merupakan laut yang berada di antara pulau-pulau
yang dibatasi oleh garis dasar/pangkal pulau yang bersangkutan.
ü
Kedaulatan atas wilayah laut ini berada
sepenuhnya di tangan negara Indonesia.
3) Landas Kontinen
Merupakan bagian dasar laut paling tepi atau dekat kontinen/ benua dengan kedalaman laut sampai 200 m. Wilayah landas kontinen Indonesia berada di luar laut teritorial Indonesia. Pada wilayah ini eksplorasi dan eksploitasi laut masih dapat dimungkinkan
3) Landas Kontinen
Merupakan bagian dasar laut paling tepi atau dekat kontinen/ benua dengan kedalaman laut sampai 200 m. Wilayah landas kontinen Indonesia berada di luar laut teritorial Indonesia. Pada wilayah ini eksplorasi dan eksploitasi laut masih dapat dimungkinkan
ü
Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) diumumkan
pemerintah Indonesia pada tanggal 21 Maret 1980.
ü
Pengumuman ini berpengaruh terhadap wilayah
Indonesia dan negara-negara lain.
ü
Wilayah laut Indonesia bertambah luas mencapai
dua kali dari sebelumnya.
ü
Pihak asing dilarang mengambil kekayaan laut di
wilayah ZEE.
ü
Penentuan batas wilayah laut dengan negara
tetangga dilakukan dengan kesepakatan bersama.
Zona Ekonomi Ekslusif
ZEE merupakan wilayah laut yang
lebarnya 200 mil laut. Indonesia mempunyai kepentingan atas ZEE antara lain sebagai berikut :
1. Hak berdaulat atas ZEE untuk eksplorasi, eksploitasi, pengelolaan, dan konservasi sumber daya alam.
2. Hak untuk melakukan penelitian, perlindungan, dan pelestarian lingkungan laut.
3. Pelayaran internasional bebas melalui wilayah ini. Negara lain bebas melakukan pemasangan berbagai sarana perhubungan laut.
sekian, maaf kalo ada kekurangan ya! \m/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar