Sabtu, 16 Mei 2015

Perjuangan Diplomasi dan Perjuangan Dengan Konfrontasi Politik & Ekonomi

Perjuangan diplomasi dan perjuangan dengan konfrontasi politik & ekonomi :


Perjuangan Diplomasi: Pendekatan Diplomasi
·         mula-mula Indonesia melakukan upaya damai, yakni melalui diplomasi bilateral dalam lingkungan ikatan Uni Indonesia-Belanda.
·         Akan tetapi usaha-usaha melalui meja perundingan secara bilateral ini selalu mengalami kegagalan.
·         Setelah upaya-upaya tersebut tidak mambawa hasil maka sejak tahun 1953 perjuangan pembebasan Irian Barat mulai dilakukan di forum- forum internasional, terutama PBB dan forum-forum solidaritas Asia-Afrika seperti Konferensi Asia-Afrika.
·         Sejak tahun 1954 masalah Irian Barat ini selalu dibawa dalam acara Sidang Majelis Umum PBB, namun upaya ini pun tidak memperoleh tanggapan yang positif.
·         Setelah upaya-upaya diplomasi tidak mencapai hasil maka pemerintah mengambil sikap yang lebih keras yakni membatalkan Uni Indonesia-Belanda dan diikuti pembatalan secara sepihak persetujuan KMB oleh Indonesia pada tahun 1956.
·         perjuangan merebut Irian Barat diresmikan pemerintah, ditetapkanlah Soa-Siu di Tidore sebagai ibu kota provinsi Irian Barat dan Zainal Abidin Syah ditetapkan menjadi Gubernur pada tanggal 23 September 1956

Perjuangan dengan Konfrontasi Politik dan
Ekonomi
·         Karena jalan damai yang ditempuh belum membawa hasil maka sejak itu perjuangan ditingkatkan dengan melakukan aksi-aksi pembebasan Irian Barat di seluruh tanah air Indonesia yang dimulai dengan pengambilalihan perusahaan milik Belanda.
·         Perusahaan-perusahaan milik Belanda yang diambil alih oleh bangsa Indonesia pada bulan Desember 1957 tersebut antara lain
1.    Nederlandsche Handel Maatschappij N.V.(sekarang menjadi Bank Dagang Negara),
2.    bank Escompto di Jakarta
3.    Perusahaan Philips dan KLM.

·         Pada tanggal 17 Agustus 1960 Republik Indonesia secara resmi memutuskan hubungan diplomatik dengan Pemerintah Kerajaan Belanda.
·         Pada bulan Maret 1962 Ellsworth Bunker mengusulkan agar pihak Belanda menyerahkan kedaulatan Irian Barat kepada Republik Indonesia yang dilakukan melalui PBB dalam waktu dua tahun. Akhirnya Indonesia menyetujui usul Bunker tersebut dengan catatan agar waktu dua tahun itu diperpendek.
·         Pemerintah Kerajaan Belanda tidak mau melepaskan Irian bahkan membentuk negara “Boneka” Papua.
·         Dengan sikap Belanda tersebut maka tindakan bangsa Indonesia dari politik konfrontasi ekonomi ditingkatkan menjadi konfrontasi segala bidang.

Tidak ada komentar: